Senin, 26 November 2012

Anakmu Masa Depanmu


Sejujurnya saya belum terlalu percaya diri bila menulis tentang mendidik anak. Sebab, menurut saya, keberhasilan mendidik anak baru akan terlihat saat mereka telah berkeluarga. Bukan saat mereka hebat di masa anak-anak atau bisa kuliah di perguruan tinggi ternama dengan indeks prestasi yang tinggi. Nah, dari lima anak saya, belum ada satupun yang menikah –Ayo siapa yang mau menjadi menantu saya? Hehehehe….
Anak pertama dan kedua saya di Jerman. Anak pertama kuliah di Unisba Bandung dan saat ini sedang menjalani program homestay di Stuttgart. Anak kedua kuliah di Technical University Berlin (Technische Universität Berlin). Anak ketiga di SMP Al-Falah, Surabaya, Anak keempat SMP Bina Insani, Bogor dan si bungsu di SD Pelita Insani, Bogor. Namun demikian, semoga tulisan ini bisa menjawab beberapa pertanyaan orang kepada saya tentang mendidik anak.
Ada tiga hal yang harus dilakukan agar anak-anak tumbuh menjadi generasi yang hebat. Pertama, tetapkanlah budaya atau nilai-nilai di dalam rumah. Bila bekerja di kantor ada corporate culture dan corporate value atau nilai-nilai perusahaan, maka di dalam rumah juga perlu dibuat nilai-nilai yang dihayati seluruh penghuni rumah. Di rumah saya, nilai-nilai tersebut disingkat ICA; kepanjangan dari Integritas, Customer Focus dan Agama.
Semua anggota keluarga harus memiliki integritas yang kuat, perkataan dan kejujurannya harus bisa dipegang. Tidak boleh mengambil sesuatu yang bukan miliknya tanpa seizin yang punya. Bila menginginkan sesuatu yang menjadi milik anggota keluarga lain, maka ia harus meminta izin.
Customer Focus bermakna semua anggota keluarga harus menghormati dan melayani customer. Di dalam rumah saya, customer itu ada dua. Pertama,customer internal berarti semua yang tinggal menetap di rumah yang bukan dirinya. Kedua, customer eksternal yaitu semua saudara dan tamu yang hadir ke rumah. Wajib hukumnya semua anggota keluarga saling menghargai dan melayani customernya. Istri, anak dan pembantu di rumah adalah customer bagi saya. Sementara saya adalah customer bagi istri, anak dan pembantu saya.
Sedangkan Agama bermakna semua anggota keluarga harus menjadikan agama sebagai pedoman dalam hidup dan menentukan pilihan. Tidak boleh ada anggota keluarga yang secara sengaja melakukan hal-hal yang dilarang agama. Selain itu, semua anggota keluarga harus berjuang keras melakukan semua yang diperintahkan agama. Berpegang teguh kepada agama bukan hanya masalah ritual tetapi dalam semua aspek kehidupan.
Masih ada dua hal lagi yang harus kita lakukan untuk menyiapkan anak menjadi generasi hebat di masa yang akan datang. Saya akan lanjutkan tulisannya besok, ya… Sekarang saaatnya bekerja untuk anak-anak kita.

 Jamil Azzaini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUAMI YANG DIRINDUKAN

Dear Suamikuu... Terima kasih banyak telah menjadi imam terbaikku..mengajariku tentang banyak hal, wawasan, kebijaksanaan, selalu mensupport...